31 August, 2008

Apa Saja yang Diperhatikan di Masa Awal Bisnis Ritel?

Bisnis tidak selalu berjalan indah seperti yang dibayangkan. Terutama jika pebisnis baru saja memulai usaha. Dalam hitungan bulan, mungkin pebisnis pemula akan terheran-heran dan tidak bisa menerima dengan lapang dada kenyataan, jika tidak mengetahui karakteristik bisnis yang dijalankan. Jika telah mengetahui karakteristiknya, mungkin pebisnis akan tetap optimistis menjalankan usaha.

Ambil saja salah satu contoh bisnis yang paling sering/umum dipilih oleh para pemula, yaitu bisnis ritel atau perdagangan eceran. Kedengarannya simpel.Untuk berjualan, seseorang hanya perlu mempersiapkan tempat jualan dan produk, kemudian pembeli datang, usaha pun berjalan. Namun prosesnya tidaklah segampang itu. Banyak tantangan yang akan ditemui pebisnis pada awal usaha.

Setidaknya beberapa hal penting diperhatikan pebisnis ritel pemula di awal-awal usahanya. Seperti diuraikan pebisnis dan motivator bisnis Masbukhin Pradhana, setidaknya ada empat hal harus diperhatikan untuk tahap-tahap awal dimulainya bisnis ritel. Yang pertama sekali sangat berpengaruh menurutnya adalah masalah pemilihan lokasi. Pria yang dijuluki Raja Voucer ini berujar, jika setelah dibuka toko laris, berarti lokasi yang telah dipilih pebisnis sudah benar, dalam artian sudah strategis. Strategis karena di tempat tersebut ada orang yang mencari produk yang dijual, strategis karena dilalui banyak orang. Selain itu strategis karena lokasi mudah dilihat, disamping juga misalnya tempat parkiran yang memadai. Sebaliknya jika tidak laris atau sepi pembeli, faktor-faktor tadi bisa kembali dievaluasi.

Selanjutnya, pebisnis juga harus siap menerima tantangan untuk menerima kenyataan bahwa seseorang harus mempersiapkan modal ekstra di awal usaha. Pasalnya menurut Cak Bukhin, masa Break Event Point (BEP) bisnis-bisnis ritel bisa saja baru tercapai pada waktu 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan lebih. Sementara dalam masa-masa tersebut operasional terus berjalan dan membutuhkan biaya. Sebut saja biaya sewa tempat, biaya dekorasi, biaya pengadaan produk, dan gaji penjaga toko.

Ketiga, tentang produk yang dijual. Apakah produk yang dijual memang banyak dicari orang atau oleh kalangan tertentu saja? Membahas produk yang dijual tentunya sangat berhubungan dengan pemilihan lokasi toko. Produk yang dijual di tempat yang sesuai dengan target pasar tentunya akan lebih menguntungkan.

Terakhir, mengkomunikasikan produk secara ekstra menurut Cak Bukhin juga sangat disyaratkan bagi bisnis-bisnis apa pun yang baru dimulai. Diantara media komunikasi efektif adalah papan nama, spanduk yang bertuliskan kata-kata agar membuat orang ingat dan ingin membeli, atau brosur yang gampang disebar di tempat-tempat strategis.